Jumat, 23 Mei 2008

Tehran-Dubai-Colombo

Bandara Imam Khomeini International Airport adalah bandara internasional yang menghubungkan Iran dengan dunia luar. Letaknya di luar kota Teheran. Kalau kita menggunakan taksi, biayanya kira-kira USD 18 atau 200.000 rial Iran atau 20 ribu toman. Di sana-sini ada himbauan kepada wanita dan remaja putri untuk mengenakan pakaian yang sesuai syarita Iran.

Gambar Suasana di Bandara IKIA.


Kalau di bawah ini adalah suasana pemandangan di Bandara Dubai, Uni Emirat Arab, yang merupakan salah satu hub terpenting saat ini. Kita tidak merasa kalau sedang berada di negara Arab, karena pemandangannya sudah seperti pemandangan di negara non arab saking banyaknya orang berlalu lalang dari berbagai jenis kulit, bangsa dan bahasa.


Gambar Bandara Dubai 1

Gambar Bandara Dubai 2

Ada salah satu jenis masakan terkenal untuk daerah Iran dan Pakistan yaitu Ayam Tandouri (tandouri chicken). Ayam ini dibakar diberi bumbu-bumbu khas Timur Tengah. Rasanya gurih dan sedikit basah.
Gambar Ayam Tandouri
Uni Emirat Arab tidak hanya membuat hub internasional terpenting di kawasan Timur Tengah, namun juga mempunyai maskapai penerbangan yang terkenal dengan pelayanan prima. Maskapai ini juga mensponsori stadion utama klub Liga Inggris papan atas Arsenal. Bahkan pernah mengadakan suatu liga antara klub besar di masing-masing negara. Maskapai tersebut adalah Emirates Air. Aku pakai penerbangan ini ketika ke Iran. Fly Emirates!

Gambar Suasana Fly Emirates

Para kaum Mullah Iran, bole meruntuhkan hegemoni kaum kapitalis yang didukung Amerika. Namun ketika berhadapan dengan kegemaran orang Iran akan sepakbola mereka tidak berani untuk mengharamkan olahraga ini. Di belakang sana terlihat Azadeh Square, yaitu stadion sekaligus menjadi tempat berkumpul orang Iran. Bila mereka melakukan demo, biasanya mereka melakukan starta dari Azadeh Square ini.
Gambar Monumen Azadeh


Orang-orang Iran sangat suka bertamasya dengan keluarga. Mereka sekeluarga sering membawa bekal makanan kemudian berkunjung ke taman-taman kota. Seperti di Teheran, terdapat suatu taman tempat orang berkumpul pada sore hari. Mereka berjalan-jalan menikmati suasana sejuknya udara taman yang dekat dengan kota.
Gambar Sore hari di Taman Kota, Teheran

Dari dalam pesawat sempat saya mengabadikan pemandangan kota Teheran, Iran. Merupakan salah satu kota terpadat di Iran yang sekaligus ibu kota. Dulu ceritanya menjadi ibu kota Iran, karena supaya lebih dekat dengan perbatasan Rusia agar wilayah tersebut lebih terjaga. 100 tahun yang lalu Iran pernah konflik dengan Rusia. Gambar Pemandangan Kota Teheran dari Pesawat (eye bird)
Kembali ke Dubai, setiap pembelanjaan barang di mall di dalam bandara anda berkesmpatan memenangkan hadiah yang dipajang di bawah ini.
Gambar Which you prefer?

Inilah pemandangan sudut kota di Teheran. Tenang dan teratur dengan pepohonannya. Masyarakatnya santun, ramah dan percaya diri.
Gambar Sudut Kota Teheran di sore hari

Menunggu penerbangan ke negara masing-masing kami berlima sempat jalan-jalan ke Taman Kota. Sambil nantinya beli makan malam.
Gambar Hazim-penulis(Indonesia), Sami (Tunisia), Ananta (Nepal), Harri (Nepal).
Di sudut-sudut kota banyak toko yang menjual kacang-kacangan. Yang paling terkenal kacang dari Iran katanya kacang Pistacio. Aku sempat beli 50 USD. Rasanya gurih, renyah dan ada yang asin ada yang manis.
Gambar Toko Kacang-kacangan.

Sebelum pulang ke Jakarta, pesawat sempat mampir ke Kolombo, Sri Langka. Kotanya masih rawan karena masih ada konflik antara pemerintah berkuasa dengan pembrontak, kelompok Macan Tamil. Di pinggir bandara terlihat meriam, kendaraan tentara dan tentu tentara yang siap mengantar anda bila anda berniat turun dari pesawat.
Gambar Bandara Kolombo, Sri Langka.

Tidak ada komentar: